PRESENTASI QR CODE DAN BARCODE
NAMA : ODY
MEIFYGA PUTRA
KELAS : SKS
16.2
Tugas QR Code dan Barcode
Apa
itu QR Code?
QRcode
merupakan singkatan dari Quick Respone code, Permata kali digunakan di
industri otomotive untuk melakukan tracking terhadap komponen kendaraan.
Saat ini, penggunaan barcode dua dimensi ini sudah sangat luas, namun
umumnya di pakai untuk mengkodekan alamat website, nomor contact, alamat email,
nomor telepon atau sekedar teks biasa. bentuk QR code bisa anda lihat
seperti gambar disamping.
Alat
yang digunakan untuk membaca QRCode disebut QR Code Scanner. Umumnya
alat ini bukanlah alat terpisah, namun tersedia dalam bentuk aplikasi di
smartphone seperti Android atau iPhone. Tujuan utama QR Code saat ini digunakan
untuk memudahkan pengguna Smartphone mengakses informasi dengan dua
langkah mudah, 1. scan QR code, 2 lakukan Aksi. aksi disini bisa
berupa membuka browser, menyimpan informasi kontak, atau mendial nomor yang ada
di QR code tersebut.
perkembangan penggunaan Qr.CodeAwalnya kode QR digunakan untuk pelacakan kendaraan bagian di manufaktur, namun kini kode QR digunakan dalam konteks yang lebih luas, termasuk aplikasi komersial dan kemudahan pelacakan aplikasi berorientasi yang ditujukan untuk pengguna telepon selular. Di Jepang, penggunaan kode QR sangat populer, hampir semua jenis ponsel di Jepang bisa membaca kode QR sebab sebagian besar pengusaha di sana telah memilih kode QR sebagai alat tambahan dalam program promosi produknya, baik yang bergerak dalam perdagangan maupun dalam bidang jasa. Pada umumnya kode QR digunakan untuk menanamkan informasi alamat situs suatu perusahaan. Di Indonesia, kode QR pertama kali diperkenalkan oleh KOMPAS. Dengan adanya kode QR pada koran harian di Indonesia ini, pembaca mampu mengakses berita melalui ponselnya bahkan bisa memberi masukan atau opini ke reporter atau editor surat kabar tersebut.
Share this:
Bagaimana
cara membacanya?
Untuk
membaca pesan yang tersembunyi di QR Code anda bisa memanfaatkan aplikasi
bernama QR Code scanner yang bertebaran di Android Market atau Appstore.
Android sendiri mempunyai banyak sekali tool QR code scanner. Namun dari semua
Aplikasi yang tersedia di Android Market, QR Code scanner buatan ZXING Team lah yang paling bagus kualitasnya.
Tampilan dari QR Code scanner bisa dilihat seperti dibawah ini.
Contoh
tampilan QR Code scanner. Dalam contoh diatas, Scanner digunakan untuk
mendapatkan QR Code dengan type address book. User bisa melakukan aksi
seperti menyimpan kedalam kontak, melihat lokasi Alamat di Maps, menelpon nomor
yang tertera atau mengirimkan informasi kontak tadi lewat email. Keren kan?
Apa
manfaatnya?
Manfaat paling utama di smartphone adalah kemudahan dalam mengakses informasi, sebagai contoh, anda mendapatkan kartu nama dari kenalan baru, didalam kartu nama tersebut terdapat berbagai macam informasi seperti no Telepon, alamat rumah,email dan informasi lainnya termasuk QR Code. Ketimbang anda menuliskan satu persatu informasi diatas,cukup scan QR code di kartu nama tadi dan secara magic informasi diatas akan tersimpan, Simple bukan.
Manfaat paling utama di smartphone adalah kemudahan dalam mengakses informasi, sebagai contoh, anda mendapatkan kartu nama dari kenalan baru, didalam kartu nama tersebut terdapat berbagai macam informasi seperti no Telepon, alamat rumah,email dan informasi lainnya termasuk QR Code. Ketimbang anda menuliskan satu persatu informasi diatas,cukup scan QR code di kartu nama tadi dan secara magic informasi diatas akan tersimpan, Simple bukan.
Ketika
kita di supermarket, kadang kita ingin membandingkan harga produk di
supermarket itu dengan harga yang ada di toko online (misal Amazon) kita cukup
scan QR Code di produk tersebut dan lakukan aksi buka browser untuk melakukan
pencarian kdoe produk tersebut di internet dan mendapatkan harga pembanding di
toko lainnya. Aplikasi yang khusus seperti ini sudah dibuat Google dengan nama Google shopper .
Contoh
yang lain, anda melihat sebuah majalah atau surat kabar. ketika Anda
melihat QR code yang tertera di sampul majalah tadi, cukup scan QR code yang
ada dan Bingo! anda mendapatkan alamat websitenya, cukup sentuh dan anda
langsung berkunjung ke alamat website dari majalah tersebut tanpa mengetikan
alamatnya dan tanpa perlu menghafal alamat websitenya.Koran Kompas sendiri juga
menerapkan QR code pada artikel artikel yang dirasa cukup menarik, ketika orang
membaca koran Kompas dan melihat QR code, orang tersebut bisa menscannya
kemudian membaca versi onlinenya, biasa versi online ini sudah di update atau
disediakan informasi lanjutnya.
Bagaimana
cara membuat QR Code?
Alat
pembaca QR code seperti Scanner buatan ZXing sudah menyediakan QR Code
generator untuk membuat QR code dari contact, Bookmark (URL), Aplikasi atau
teks yang anda ketik sendiri. Cara lain, gunakan QR code generator
berbasis Web seperti di http://qrcode.kaywa.com/.
Berikut ini adalah tampilan dari kaywa.com
Pengertian barcode
Ke supermarket atau ke mall bagi kebanyakan orang sudah
merupakan hiburan, bukan sekadar membeli kebutuhan. Di antara kesempatan “cuci
mata” itu dan saat berada di antrian kasir, pernahkah terbersit pertanyaan
bagaimana alat pembaca barcode harga barang bekerja?Apabila kita perhatikan
pada sebagian besar barang yang ada di pasar-pasar swalayan. Juga di sampul
belakang buku atau kartu identitas tertentu. Inilah yang disebut kode garis.
Kode garis atau barcode (baca bar kod) ternyata ada di sekeliling kita!
Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja digital, maka kita yang menyukai dunia komputer pasti tertarik memahami cara kerjanya. Kode baris atau barcode ini terdiri dari deretan-deretan garis hitam tebal dan tipis berselang-seling, dengan huruf atau deretan angka di bawahnya.
Pada konsep digital, hanya ada dua sinyal data yang dikenal dan bersifat boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak ada (dengan besaran tegangan tertentu, misalnya 5 Volt dan 0 Volt). Barcode menerapkannya pada batang-batang baris kodenya yang terdiri dari warna hitam dan putih. Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili bilangan 1. Mengapa demikian? Karena warna hitam akan menyerap cahaya yang dipancarkan oleh alat pembaca barcode, sedangkan warna putih akan memantulkan balik cahaya tersebut.
Sistem yang sering dipakai adalah pengkodean biner. Tiap garis mewakili angka 1 dan sela kosong berarti 0. American Standard Code for Information Interchange (ASCII) atau Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi menyusun daftar kode biner tujuh digit untuk membuka kode garis.
Setiap kode garis memiliki ruangan untuk 113 baris. Karena memakai kode biner tujuh digit, satu kelompok tujuh garis (sela kosongnya juga dihitung) mewakili satu angka.
Selain melambangkan angka, ada pula kode garis yang melambangkan huruf dan karakter khusus, seperti $, + dan sebagainya.
Selanjutnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan yang berbeda. Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai. Mengapa demikian? Karena ketebalan batang barcode menentukan waktu lintasan bagi titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alat pembaca.
Kode garis atau barcode dapat memberi informasi tentang suatu barang dengan lebih cepat dan akurat, karena informasi ini di-simpan dalam komputer. Cara menyimpan dan membongkar informasi ini dengan menggunakan scanner (pelarik). Pelarik inilah yang membaca kode garis pada suatu barang. Kode garis itu lalu dikirim ke komputer oleh pabrik. Komputer membacanya dan mengubah maknanya agar dapat dibaca oleh kita. Tentu saja dengan cepat dan akurat!
Adapun kegunaan kode baris antara lain adalah:
1. Untuk mengelompokkan, menandai atau mengidentifikasi barang, buku atau kartu dengan lebih mudah. Pabrik menggunakannya untuk memudahkan penjualan dan penyimpanan barang. Kalau di perpustakaan, kode garis digunakan untuk memudahkan pustakawan memperoleh informasi mengenai status suatu buku, sedang dipinjam atau tidak, siapa yang meminjam dan sebagainya dengan cepat dan akurat. Identitas pemilik kartu anggota perpustakaan yang memiliki kode garis, misalnya lebih cepat diketahui dan memudahkan proses peminjaman dan pengembalian buku.
2. Untuk mengetahui harga barang. Pasar-pasar swalayan menggunakannya untuk mengetahui harga suatu barang dengan lebih cepat dan benar.
3. Untuk mengetahui tempat asal barang. Angka tertentu yang tertera pada kode garis mewakili negara dan pabrik asal barang.
4. Untuk mempercepat pengecekan barang. Pabrik akan dengan cepat mengetaui informasi tentang suatu barang dari pasar swalayan. Berapa jumlah barang yang terjual, misalnya.
5. Untuk mengurangi kesalahan pengetikan. Kesalahan pengetikan harga barang, jenis barang, asal barang dan data-data lainnya dapat dihindari jika menggunakan garis.
Awal Sejarah Dari Barcode
Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja digital, maka kita yang menyukai dunia komputer pasti tertarik memahami cara kerjanya. Kode baris atau barcode ini terdiri dari deretan-deretan garis hitam tebal dan tipis berselang-seling, dengan huruf atau deretan angka di bawahnya.
Pada konsep digital, hanya ada dua sinyal data yang dikenal dan bersifat boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak ada (dengan besaran tegangan tertentu, misalnya 5 Volt dan 0 Volt). Barcode menerapkannya pada batang-batang baris kodenya yang terdiri dari warna hitam dan putih. Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili bilangan 1. Mengapa demikian? Karena warna hitam akan menyerap cahaya yang dipancarkan oleh alat pembaca barcode, sedangkan warna putih akan memantulkan balik cahaya tersebut.
Sistem yang sering dipakai adalah pengkodean biner. Tiap garis mewakili angka 1 dan sela kosong berarti 0. American Standard Code for Information Interchange (ASCII) atau Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi menyusun daftar kode biner tujuh digit untuk membuka kode garis.
Setiap kode garis memiliki ruangan untuk 113 baris. Karena memakai kode biner tujuh digit, satu kelompok tujuh garis (sela kosongnya juga dihitung) mewakili satu angka.
Selain melambangkan angka, ada pula kode garis yang melambangkan huruf dan karakter khusus, seperti $, + dan sebagainya.
Selanjutnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan yang berbeda. Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai. Mengapa demikian? Karena ketebalan batang barcode menentukan waktu lintasan bagi titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alat pembaca.
Kode garis atau barcode dapat memberi informasi tentang suatu barang dengan lebih cepat dan akurat, karena informasi ini di-simpan dalam komputer. Cara menyimpan dan membongkar informasi ini dengan menggunakan scanner (pelarik). Pelarik inilah yang membaca kode garis pada suatu barang. Kode garis itu lalu dikirim ke komputer oleh pabrik. Komputer membacanya dan mengubah maknanya agar dapat dibaca oleh kita. Tentu saja dengan cepat dan akurat!
Adapun kegunaan kode baris antara lain adalah:
1. Untuk mengelompokkan, menandai atau mengidentifikasi barang, buku atau kartu dengan lebih mudah. Pabrik menggunakannya untuk memudahkan penjualan dan penyimpanan barang. Kalau di perpustakaan, kode garis digunakan untuk memudahkan pustakawan memperoleh informasi mengenai status suatu buku, sedang dipinjam atau tidak, siapa yang meminjam dan sebagainya dengan cepat dan akurat. Identitas pemilik kartu anggota perpustakaan yang memiliki kode garis, misalnya lebih cepat diketahui dan memudahkan proses peminjaman dan pengembalian buku.
2. Untuk mengetahui harga barang. Pasar-pasar swalayan menggunakannya untuk mengetahui harga suatu barang dengan lebih cepat dan benar.
3. Untuk mengetahui tempat asal barang. Angka tertentu yang tertera pada kode garis mewakili negara dan pabrik asal barang.
4. Untuk mempercepat pengecekan barang. Pabrik akan dengan cepat mengetaui informasi tentang suatu barang dari pasar swalayan. Berapa jumlah barang yang terjual, misalnya.
5. Untuk mengurangi kesalahan pengetikan. Kesalahan pengetikan harga barang, jenis barang, asal barang dan data-data lainnya dapat dihindari jika menggunakan garis.
Awal Sejarah Dari Barcode
|
Pernahkah anda melihat gambar di atas?
|
Gambar di atas adalah salah satu contoh barcode.
Saya yakin hampir sebagian besar dari anda pernah
melihatnya. Namun tahukah anda apa arti dari gambar di atas? bagaimana asal
mula hingga tercipta kode seperti itu?
Berikut ini penjelasan singkatnya.
Berikut ini penjelasan singkatnya.
Sejarah Terbentuknya Barcode
Pada tahun 1949, seorang mahasiswa muda bergulat dengan konsep secara otomatis menangkap informasi tentang suatu produk. Dia percaya bahwa titik-titik dan garis kode Morse akan menjadi model simbol yang baik, tetapi ia tidak tahu cara menggunakan pola yang mudah itu untuk memecahkan masalahnya. Kemudian, suatu hari saat ia santai di pantai, ia santai menggambar titik dan garis di pasir. Seperti jari-jarinya memanjang dengan strip ia melihat hasilnya dan berkata, “Hei, aku sudah mendapatkannya.”
Tiga tahun kemudian bahwa mahasiswa pascasarjana Joseph Woodland dan rekannya menerima paten pada apa yang dimulai dengan garis di pasir, dan barcode linier lahir. Banyak mengejutkan penemu Namun, itu tidak mendapatkan secara komersial cepat. Lima belas tahun telah berlalu sebelum penggunaan komersial pertama barcode. Namun tetap saja bukan menggunakan yang sukses.
Pada tes awal, barcode ditempatkan di sisi gerbong barang kereta api. Saat gerbong meluncur melewati jalur scanner, dengan maksud untuk diidentifikasi dan ditentukan, kota tujuan serta muatannya. Sistem ini gagal, namun, perlu diketahui bahwa saat itu gerbong barang terpental ketika mereka melewati scanner. Akibatnya, akurasi scanner menjadi lemah.
|
Teknologi Dari Sebuah Bar Code
|
Sebuah barcode linear merupakan kode biner (1s dan 0s).
Garis-garis dan spasi dari ketebalan yang beragam dan dicetak dalam berbagai
kombinasi. Untuk dipindai, harus ada pencetakan akurat dan kontras yang cukup
antara bar dan spasi. Scanners menggunakan berbagai teknologi untuk “membaca”
kode. Dua alat yang paling umum adalah laser dan kamera. Contoh Scanner yang
sudah umum, seperti scanner dikebanyakan kasir supermarket, atau scanner
genggam, sering digunakan untuk mengambil persediaan.
Harus ada (namun pada umumnya tidak), sebuah perbedaan yang
ditarik di antara kode, yang merupakan struktur untuk penyampaian data, dan
simbol, kode yang mampu dibaca dan direpresentasikan oleh mesin. Kode itu
adalah teks, yang dapat diterjemahkan ke dalam bermacam bahasa - Inggris,
Perancis, Jepang, dan simbol lain.
Meskipun awalnya menguntungkan perusahaan, bar code telah menjadi kesuksesan yang luar biasa, pekerja keras dalam banyak dan beragam aplikasi. Salah satu barcode pertama sukses adalah, Code 39 yang dikembangkan oleh Dr David Allais, banyak digunakan dalam aplikasi logistik dan pertahanan. Kode 39 ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun kurang canggih dari beberapa bar code yang lebih baru. Kode 128 dan disisipkan diantara 2 dari 5 adalah kode-kode lain yang mencapai beberapa keberhasilan di ceruk pasar.
Meskipun awalnya menguntungkan perusahaan, bar code telah menjadi kesuksesan yang luar biasa, pekerja keras dalam banyak dan beragam aplikasi. Salah satu barcode pertama sukses adalah, Code 39 yang dikembangkan oleh Dr David Allais, banyak digunakan dalam aplikasi logistik dan pertahanan. Kode 39 ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun kurang canggih dari beberapa bar code yang lebih baru. Kode 128 dan disisipkan diantara 2 dari 5 adalah kode-kode lain yang mencapai beberapa keberhasilan di ceruk pasar.
|
Bar code sekarang di mana-mana
|
Hari ini, bar code sudah ada di mana-mana. Perusahaan
persewaan mobil melacak armada mereka dengan cara kode bar pada bumper mobil.
Maskapai penerbangan melacak bagasi penumpang, untuk mengurangi kemungkinan
kerugian (percaya atau tidak). Para peneliti telah menempatkan bar code kecil
di berberapa lebah untuk melacak kebiasaan kimpoi serangga tersebut. NASA
bergantung pada bar code untuk memantau ribuan heat tiles yang perlu diganti
setelah setiap perjalanan pesawat ruang angkasa, dan aliran limbah nuklir yang
dilacak dengan sistem bar-code untuk inventory.
Bar code bahkan muncul pada manusia! sebuah desainer Fashion
memberi cap bar code pada model mereka untuk membantu koordinasi sebelum
fashion show. (Kode itu menyimpan informasi tentang setiap model pakaian apa
harus dipaka dan ketika mereka akan tampil di atas catwalk) Di akhir 1990-an.
Di Tokyo, ada sebuah trend tato temporer berbentuk bar code yang dipakai
gadis-gadis SMA.
Penggunaan paling dikenal dan paling luas bar code adalah di
produk konsumen. Universal Product Code, atau UPC, sangat unik karena komunitas
pengguna mengembangkannya. Sebagian besar inovasi teknologi yang pertama kali
ditemukan dan kemudian kebutuhan atas penemuan itu ditemukan. UPC. adalah
jawaban terhadap kebutuhan bisnis, pertama kali diidentifikasi oleh industri
grosir Amerika Serikat pada awal tahun 1970.
Kepercayaan bahwa mengotomatisasi proses checkout belanjaan dapat mengurangi biaya tenaga kerja, meningkatkan inventory control, mempercepat proses, dan meningkatkan layanan pelanggan, maka asosiasi enam industri, yang mewakili produsen produk dan supermarket, menciptakan komite industri pemimpin industri secara luas. Upaya mereka
selama dua tahun menghasilkan aturan untuk Kode Produk Universal dan simbol UPC barcode pada tanggal 1 April 1973. UPC. Muncul pertama secara komersial pada produk permen karet Wrigley yang dijual di Supermarket Marsh di Troy, Ohio pada bulan Juni 1974. Penelitian ekonomi yang dilakukan untuk komite industri kelontong memproyeksikan sekitar lebih dari 40 juta Dollar dapat dihemat dari industri sebagai efek dari sistem scanner ini pada pertengahan 1970-an. Banyak yang menduga bahwa Angka-angka tersebut tidak akan dapat dicapai dalam kerangka waktu itu dan ada pula yang meramalkan akan kematian sistem barcode scanning. Sebuah ironi karena pemakaian barcode memerlukan pula sebuah scanner berharga mahal ketika pihak pengecer saat itu sedang menghadapi massa krisis, sementara di pihak produsen mulai mengadopsi label barcode secara menyeluruh.
Dampak Ekonomi UPC
Saat scanner barcode mulai menyebar, target proyeksi untuk 40 juta Dollar mulai terlihat sangat mudah. Analisis 1999 oleh Price Waterhouse Coopers memperkirakan UPC dapat menghemat sekitar 17 MIlyar Dollar untuk industri bahan makanan setiap tahun.
Bahkan lebih mencengangkan, Sebuah studi menyimpulkan bahwa pihak masih industri belum dapta mengambil keuntungan dari miliaran dolar penghematan potensial yang dapat diperoleh dari memaksimalkan penggunaan UPC.
Juara Terbesar - Sebagai salah satu yang diharapkan, mengingat sifat kompetitif pasar yang terlibat - adalah konsumen, sejak scanner UPC menghasilkan efisiensi dan peningkatan produktivitas yang menyebabkan biaya lebih rendah dan / atau layanan pelanggan yang lebih besar.
Namun ironisnya, konsumen pendukung yang mulai menolak inovasi dan mencoba membendung keberhasilan scanner tersebut dengan bersikeras menekankan kepada pengecer untuk mengorbankan penghematan biaya substansial dengan terus melakukan pelabelan harga secara individual.
Sementara bangkitnya bar coding memberikan manfaat pada produsen dan pengecer, adalah pengecer yang diuntungkan paling banyak dari teknologi ini. Selain dapat menghemat tenaga kerja, pengecer sekarang memiliki akses ke data rinci pergerakan produk, yang mereka ubah menjadi sumber pendapatan baru dengan menjual data kepada pemasok mereka.
Para pengembang U.P.C. percaya bahwa akan ada lebih kurang
dari 10 ribu perusahaan, dari hampir semua industri grosir Amerika Serikat,
yang menggunakan UPC saat ini, ada lebih dari satu juta perusahaan di lebih
dari 100 negara di lebih dari dua puluh sektor industri yang berbeda menikmati
manfaat dari scanner ini, berkat UPC, simbol UPC ini telah tersebar di
mana-mana di lingkungan ritel. Kode ini juga dapat ditemukan dalam industri
yang beragam seperti konstruksi, utilitas, dan kosmetik. Saat ini, U.P.C. juga
menyebar ke rantai suplai untuk digunakan oleh para pemasok bahan baku.
Pada awal abad kedua puluh satu, Uniform Code Council, Inc, administrator dari UPC, bisa mengatakan dengan yakin bahwa simbol UPC sedang discan lebih dari lima miliar kali dalam sehari.
Namun, sebuah inovasi akan selalu dinamis. Bar code linier terus berkembang. Saat ini, ada bar code dua dimensi misalnya, PDF 417 dan MaxiCode yang mampu menggabungkan simbol Alamat Gettysburg dalam satu-seperempat inci persegi. RSS dan simbol gabungan akan memungkinkan identifikasi item bar code yang sangat kecil seperti satu biji pil atau satu buah stroberi.
Masa depan otomatisasi identifikasi, sangat mungkin dapat
diterapkan dalam frekuensi radio (RFID). Pemancar mungil yang tertanam dalam
sebuah item tidak memerlukan kontak langsung ke scanner, atau bahkan akan
mengalami degradasi oleh cahaya. Saat ini telah digunakan di toko-toko ritel
untuk membantu mencegah pengutilan dan di jalan tol untuk mempercepat lalu
lintas, pencegahan utama untuk penggunaan lebih luas dari RFID telah menjadi
biaya yang dibutuhkan dari chip silikon. Saat ini, chip seukuran uang koin lima
sen sudah mendekati kenyataan. Jika biaya dapat dikurangi hingga kurang dari
satu persen per chip, di masa depan kotak sereal sarapan Anda akan menjadi
sebuah pemancar radio.
Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa saya ambil, QR
Code dan Barcode adalah dua kode yang sama penting dan memiliki fungsi hampir
serupa. Hanya saja, QR Code diperuntukkan bagi data berkapasitas besar,
sedangkan barcode untuk data yang lebih kecil. Mudahnya, QR code mampu
menampung hingga ratusan kali lipat data yang tersimpan pada
barcode. Dari segi bentuk, QR Code berbeda dari Barcode yang biasanya
berbentuk batang-batang lurus yang tidak beraturan lebarnya. QR code berbentuk
persegi empat, dengan tiga kotak kecil berwarna hitam di ketiga ujungnya (bukan
keempat ujungnya). demikianlah info dari saya, semoga bermanfaat…
Komentar
Posting Komentar